Pages

Rabu, 18 Oktober 2017

Sifat-Sifat Allah


SIFAT-SIFAT WAJIB ALLAH

Kalian tentu masih ingat tentang rukun iman, bukan? Rukun iman artinya dasar keyakinan. Rukun iman ada enam, yaitu beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat, beriman kepada kitab Allah, beriman kepada rasul Allah, beriman kepada hari kiamat, dan beriman kepada ketentuan Allah.
Beriman kepada Allah berarti mempercayai bahwa Allah Maha Pencipta alam semesta. Allah juga memiliki sifat-sifat sempurna yang disebut sifat-sifat wajib.
Kita harus mengetahui sifat-sifat wajib bagi Allah. Dengan mengetahui sifat-sifat wajib Allah, kita akan lebih mengenal Allah dan segala kebesaran yang dimiliki-Nya. Begitu juga agar keimanan yang kita miliki bertambah kuat dan sempurna.
Tahukah kamu apa saja yang termasuk sifat-sifat wajib bagi Allah? Untuk mengetahuinya, Ikutilah penjelasan berikut!

1.   Menyebutkan Lima Sifat Wajib Allah
Sifat wajib Allah adalah segala sifat sempurna yang pasti ada pada Allah.
Jumlahnya ada 20 sifat. Lima di antaranya adalah Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhalafatu Lilhawadisi, dan Qiyamuhu Binafsihi.



 
2.   Mengartikan Lima Sifat Wajib Allah



a.   Wujud

Wujud artinya ada. Allah ada bukan karena diciptakan oleh sesuatu, tetapi Allah ada karena Zat-Nya sendiri. Kita mengetahui adanya Allah melalui ciptaan-Nya, yaitu alam dan seluruh isinya.

Segala sesuatu ada karena diciptakan. Apakah mungkin sebuah kursi ada dengan sendirinya? Tentu tidak mungkin. Sebuah kursi ada karena dibuat oleh tukang kursi. Begitu juga dengan alam dan seluruh isinya. Alam dan seluruh isinya tidak mungkin ada tanpa ada yang menciptakan. Siapakah yang menciptakan? Allah Maha Pencipta sesuatu. Berarti Allah itu ada. Perhatikan firman Allah dalam Al-Quran:

La ilaha illa huwa khaliqu kulli syai’in fa’buduhu
“Tiada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia”
(Q.S. Al-An’am: 102).


b.   Qidam
Qidam artinya terdahulu. Allah Maha Terdahulu. Adanya Allah tidak didahului oleh apa pun. Allah ada sebelum segala sesuatu ada. Apabila Allah  bersifat  baru,  maka  siapa  yang
menciptakan manusia yaitu Nabi Adam?
Pencipta sesuatu ada sebelum barang yang diciptakannya ada. Apakah kursi lebih dulu ada sebelum adanya tukang kursi? Tentu tidak. Tukang kursi lebih dahulu ada dari kursi yang dibuatnya. Begitu dengan Allah. Allah ada sebelum alam dan seluruh isinya ada. Sebagaimana firman Allah:



Huwal awwalu wal akhiru wazzahiru wal batinu
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin”
(Q.S. Al-Hadid: 3)


c.   Baqa’
Baqa’ artinya kekal. Allah itu kekal dan abadi selamanya. Allah tidak akan rusak atau mati.   Apabila   Allah   rusak   atau    mati,   maka bagaimana dengan alam dan seisinya? Tentu tidak akan ada yang memelihara dan mengaturnya. Sekuat apa pun manusia akan menjadi tua, kemudian mati. Berbeda dengan Allah. Allah akan tetap ada selamanya walaupun dunia ini binasa.
Perhatikan firman Allah berikut ini:
Wa yabqa wajhu rabbika zul jalali wal ikrami
“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”
(Q.S. Ar-Rahman: 27)

d.   Mukhalafatu Lilhawadisi
Mukhalafatu lilhawadisi artinya berbeda dengan makhluk-Nya. Allah tidak sama dengan sesuatu yang diciptakan-Nya. Jika sama, lalu bagaimana dengan kedudukan Allah? Apakah Allah sama bentuknya dengan manusia atau binatang? Tentu tidak sama. Matahari, manusia dan binatang akan mengalami mati, sedangkan Allah tidak. Seorang tukang kursi tidak mungkin sama bentuk dan sifatnya dengan kursi yang dibuatnya.

Perhatikan firman Allah:


Laisa kamislihi syai’un wa huwas sami’ul basiru
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat” (Q. S. Asy-Syura: 11)

e.   Qiyamuhu binafsihi

Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri. Dalam segala perbuatan-Nya, Allah tidak pernah membutuhkan bantuan siapa pun. Allah Maha Kuasa. Segala kehendak Allah dapat terjadi, tanpa bantuan siapa pun. Apabila Allah membutuhkan orang lain dalam menciptakan sesuatu, berarti Allah sama dengan manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Hal itu tidak mungkin bagi Allah. Allah Maha Berkehendak dan berdiri sendiri. Sebagaimana firman Allah:


Innallaha laganiyyun ‘anil ‘alamina
“Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (Q. S. Al-Ankabut: 6).
Sumber:http://materipai-muhammadyunus.blogspot.co.id/2011/07/sifat-sifat-wajib-allah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar